LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
KIMIA MAGNET (MAGNETO CHEMISTRY)
I.
Maksud
Percobaan
Menunjukkan sifat momen magnet suatu ion
dalam berbagai garam
II.
Alat
dan Bahan
A. Alat :
-
Magnetic Susceptibility Balance (MSB)-Auto 1 buah
- Neraca 1
buah
- Mistar/penggaris 1
buah
- Tabung
sampel 1
buah
- Kertas
+ Tissu secukupnya
B. Bahan :
- CuSO4.
5H20 secukupnya
- KMnO4 secukupnya
- NaCl secukupnya
- ZnSO4
. 7H2O secukupnya
- K2Cr2O7 secukupnya
C. Gambar
Alat :
III.
Dasar Teori
Gejala
magnetik di dalam zat kimia dapat timbal balik dari elektron maupun dari
neutron akan tetapi efek magnetik yang ditimbulkan elektronkurang dari 103
kali lebih besar dari neutron. Elektron pada hakikatnya dapat dianggap sebagai
suatu magnet unsur bila menggambarkan elektron sebagai bola keras bermuatn
negatif yang mengisi (spin) pada sumbunya. Gerak pertama menyebabkan momen spin
elektron dan kedua menyebabkan momen paramagnetic yang ditemukan pada ion atau
logam tertentu (Wilkinson, 1989)
Berdasarkan
sifat kemagnetannya, material magnet dapat diklasifikasikan ke dalam jenis
diamagnetic, paramagnetic, dan ferromagnetic :
Diamagnetic adalah gejala
kemagnetan suatu bahan \, dimana jika suatu bahan diberikan medan magnet luar
H, maka akan terinduksi dengan adanya perubahan electron orbital yang
disebabkan oleh medan magnet luar. Besarnya momen magnet induksi sangat kecil
& arahnya kebalikan dari medan magnet luar. Material diamagnetic mempunyai
susceptibilitas yang sangat kecil (dalam
orde 10-15) dan negative.
Paramagnetic adalah gejala
kemagnetan suatu bahan, dimana jika bahan tersebut diberikan medan magnet luar,
maka momen magnet pada bahan tersebut disejajarkan pada arah medan magnet yang
diberikan. Nilai susceptibilitasnya kecil (dalam orde 10-5) dan
positif.
Ferromagnetic adalah gejala
terjadinya penyejajaran momen-momen magnet pada suatu material karena diberikan
medan magnet luar. Akan tetapi di dalam ferromagnetisme terdapat interaksi
pertukaran (exchange coupling) diantara atom-atom yang berdekatan. Sehingga momen-momen
magnet dapat tersejajarkan dalam derajat penyejajaran yang tinggi. Material
ferromagnetic memiliki susceptibilitas dengan nilai yang besar dan positif. (Goebel, 2007)
....................................................................................................................................................................untuk file lengkap bisa di download disini
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II KIMIA MAGNET (MAGNETO CHEMISTRY)
atau disini http://www.ziddu.com/download/22094305/LAPORANPRAKTIKUMKIMIAANORGANIKIIkimiamagnet.doc.html
VIII.
Daftar
Pustaka
Clyde,
M. d. (1987). Kimia Anorganik Teori. Yogyakarta: UGM Press.
Goebel,
Greg. (2007). Magnetic Properties of the Atom, Elementary Quantum Physics.
University of Georgia..
Hiskia, A. (1992). Kimia Unsur dan Radiokimia.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Tim Kimia Anorganik 2013. (2013). Modul Praktikum Kimia
Anorganik II. Surakarta: Kimia FMIPA UNS.
Wilkinson, C. (1989). Kimia Anorganik Teori (terj.).
Yogyakarta: UGM Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar