Jumat, 26 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II KIMIA MAGNET (MAGNETO CHEMISTRY)


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
KIMIA MAGNET (MAGNETO CHEMISTRY)

I.                   Maksud Percobaan
Menunjukkan sifat momen magnet suatu ion dalam berbagai garam

II.                Alat dan Bahan
A.    Alat     :
-  Magnetic Susceptibility Balance (MSB)-Auto         1 buah
-    Neraca                                                                      1 buah
-    Mistar/penggaris                                                       1 buah
-    Tabung sampel                                                         1 buah
-    Kertas + Tissu                                                          secukupnya

B.     Bahan  :
-    CuSO4. 5H20                                                            secukupnya
-    KMnO4                                                                    secukupnya
-    NaCl                                                                         secukupnya
-    ZnSO4 . 7H2O                                                          secukupnya
-    K2Cr2O7                                                                   secukupnya

C.     Gambar Alat :


 III.               Dasar Teori
Gejala magnetik di dalam zat kimia dapat timbal balik dari elektron maupun dari neutron akan tetapi efek magnetik yang ditimbulkan elektronkurang dari 103 kali lebih besar dari neutron. Elektron pada hakikatnya dapat dianggap sebagai suatu magnet unsur bila menggambarkan elektron sebagai bola keras bermuatn negatif yang mengisi (spin) pada sumbunya. Gerak pertama menyebabkan momen spin elektron dan kedua menyebabkan momen paramagnetic yang ditemukan pada ion atau logam tertentu (Wilkinson, 1989)
Berdasarkan sifat kemagnetannya, material magnet dapat diklasifikasikan ke dalam jenis diamagnetic, paramagnetic, dan ferromagnetic :
Diamagnetic adalah gejala kemagnetan suatu bahan \, dimana jika suatu bahan diberikan medan magnet luar H, maka akan terinduksi dengan adanya perubahan electron orbital yang disebabkan oleh medan magnet luar. Besarnya momen magnet induksi sangat kecil & arahnya kebalikan dari medan magnet luar. Material diamagnetic mempunyai susceptibilitas yang sangat kecil (dalam  orde 10-15) dan negative.
Paramagnetic adalah gejala kemagnetan suatu bahan, dimana jika bahan tersebut diberikan medan magnet luar, maka momen magnet pada bahan tersebut disejajarkan pada arah medan magnet yang diberikan. Nilai susceptibilitasnya kecil (dalam orde 10-5) dan positif.
Ferromagnetic adalah gejala terjadinya penyejajaran momen-momen magnet pada suatu material karena diberikan medan magnet luar. Akan tetapi di dalam ferromagnetisme terdapat interaksi pertukaran (exchange coupling) diantara atom-atom yang berdekatan. Sehingga momen-momen magnet dapat tersejajarkan dalam derajat penyejajaran yang tinggi. Material ferromagnetic memiliki susceptibilitas dengan nilai yang besar dan positif. (Goebel, 2007)
....................................................................................................................................................................
untuk file lengkap bisa di download disini
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II KIMIA MAGNET (MAGNETO CHEMISTRY)
atau disini http://www.ziddu.com/download/22094305/LAPORANPRAKTIKUMKIMIAANORGANIKIIkimiamagnet.doc.html

VIII.    Daftar Pustaka
Clyde, M. d. (1987). Kimia Anorganik Teori. Yogyakarta: UGM Press.
Goebel, Greg. (2007). Magnetic Properties of the Atom, Elementary Quantum Physics. University of Georgia..
Hiskia, A. (1992). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Tim Kimia Anorganik 2013. (2013). Modul Praktikum Kimia Anorganik II. Surakarta: Kimia FMIPA UNS.
Wilkinson, C. (1989). Kimia Anorganik Teori (terj.). Yogyakarta: UGM Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar